SAMARINDA – Calon tunggal Wali Kota Samarinda, Andi Harun secara gamblang mengakui bahwa penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak belum maksimal selama kepemimpinannya ini. Hal ini disampaikan di Debat Pilkada Samarinda kedua yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Sabtu (9/11/2024).
Andi Harun diberikan pertanyaan mengenai langkah konkret pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akan ia lakukan apabila ia terpilih kembali. Mengingat, jumlah kasus meningkat 77 persen selama 5 tahun belakangan ini.
Ia mengatakan, instrumen hukum telah ada. Dari undang-undang hingga surat edaran. Pemkot Samarinda juga telah memiliki layanan UPTD PPA Samarinda maupun Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Namun ia mengakui masih banyak hal yang perlu dimaksimalkan.”Dengan sangat rendah hati, saya jujur dan mengakui, sisi ini memang masih kita lemah. Kita harus akui,”ucapnya.
Jika ia terpilih, Andi akan memaksimalkan program dalam bidang tersebut hingga ke tingkat RT. Karena di situ lah kasus-kasus tersebut ada.
“Ada tambahan program yang lebih spesifik di masyarakat tingkat RT. Kita punya program namanya Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak. Mungkin tidak cukup sampai di level kelurahan.”
“Oleh sebab itu mungkin diturunkan sampai kepada RT Ramah Anak dan Perempuan,”terangnya.
Bahkan, Andi berkomitmen usai masa kampanye selesai dan masa cuti usai, ia langsung menyusun program ini dan mempersiapkannya untuk adaptasi RPJMD 2024-2029.(*)