Hai Vox and Voxy! Kalian tahu nggak sih dunia sebenarnya sedang krisis limbah pakaian dan ini semakin hari semakin banyak jumlahnya. Kondisi ini salah satunya karena ada fenomena fast fashion dan meningkatnya tingkat pembelian pakaian ini.
Limbah pakaian ini menjadi salah satu jenis sampah yang sulit terurai loh!
Karena semakin krisis dan akan berdampak pada lingkungan juga, ada istilah capsule wardrobe. Konsep ini adalah cara yang populer di kalangan orang yang menghargai gaya hidup minimalis dan peduli terhadap lingkungan.
Konsep dari capsule wardrobe ini simpelnya, dengan memilih pakaian-pakaian yang serba padu dan dapat dipadukan dengan mudah. Seseorang dapat menciptakan berbagai gaya yang berbeda meskipun memiliki pilihan pakaian yang terbatas.
Di artikel ini, kita belajar bagaimana konsep dari capsule wardrobe dan kenapa sih kita perlu mulai menerapkan konsep ini.
Sebelum masuk konsep capsule wardrobe, kita perlu memahami urgensi yang sedang kita hadapi ini. Seperti yang Tim Voxnews sebutkan di awal artikel, salah satu penyebab krisis limbah pakaian lantaran ada fast fashion.
Fenomena ini terjadi ketika produksi pakaian dilakukan secara cepat dan dalam jumlah besar. Perusahaan fast fashion biasanya mempercepat proses produksi agar produk dapat segera tersedia di pasaran, seringkali mengorbankan kualitas untuk kecepatan dan keuntungan.
Menurut Tinkerlust Impact Report 2022, sebanyak 63,46% warga Indonesia lebih suka membeli produk fast fashion karena kemudahan akses dan tampilannya yang fashionable. Padahal, daya konsumsi pakaian masyarakat tuh nggak sebesar produksi massal tersebut. Endingnya ya.. banyak pakaian berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Global Fashion Agenda 2023 mencatat, sebanyak 92 juta ton limbah pakaian menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tiap tahunnya. Jumlah ini setara dengan satu truk limbah pakaian yag dibuang ke TPA setiap detik.
Di Indonesia sendiri, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian tiap tahunnya, yang setara dengan 12% dari total limbah rumah tangga. Ironisnya, hanya 0,3 juta ton limbah pakaian yang berhasil didaur ulang.
Menjadi prihatin lagi, The Suistainable Fashion Forum memperkirakan tingkat konsumsi pakaian di dunia diperkirakan akan meningkat hingga 63% pada 2030.
Nah..setelah tahu betapa krisisnya kondisi lingkungan kita, perlunya inisiatif kita sendiri untuk menekan jumlah limbah sampah ini. Salah satunya caranya ya dengan mengadopsi konsep capsule wardrobe.
Capsule wardrobe ini adalah filosofi fashion yang menganjurkan kepemilikan pakaian dalam jumlah terbatas, namun dipilih dengan cermat untuk kualitas dan keserbagunaannya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Susie Faux, seorang desainer mode asal Inggris pada awal 1970-an.
Ide dasarnya ialah untuk memiliki koleksi pakaian yang terdiri dari beberapa item inti yang dapat di-mix and match dengan mudah, sehingga menciptakan banyak pilihan gaya dengan jumlah pakaian yang minimal.
Dengan kalian menerapkan konsep capsule wardrobe, kalian bisa mengurangi kebingungan saat memilih pakaian, karena setiap item telah dipilih dengan hati-hati dan bisa dipadukan dengan item lain dalam koleksi.
Ini juga memungkinkan pemiliknya untuk memanfaatkan setiap pakaian secara optimal, mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai dari setiap investasi fashion yang dibuat.
Ada beberapa tips yang bisa kalian gunakan untuk menerapkan konsep ini. Check this out !
- Memeriksa Kembali Pakaian di lemari
Langkah paling pertama adalah mengeluarkan barang-barang dari lemari agar lebih mudah mengatur kembali item yang dapat digabungkan menjadi outfit yang baru.
Kamu dapat memisahkan barang yang sudah rusak, tidak cocok, atau tidak sesuai dengan gaya dan warna kulit kamu. Kemudian kamu dapat mengorganisir pakaian berdasarkan jenisnya. Seperti bawahan, atasan, sweater, gaun, mantel dan jaket.
- Pilih Pakaian yang Sesuai dengan Gayamu
Mix and Match ini kudu sesuai dengan gaya pribadi kalian ya, Vox and Voxy! Biar bisa meningkatkan ke-pede-an kalian sehari-hari.
Inspirasi OOTD bisa ditemukan di berbagai platform kok! Contohnya di Pinterest. Kalian bisa bermain dengan warna, pola dan tekstur yang nyaman. Memadukan bahan yang berbeda namun serasi dalam warna bisa menjadi kunci, serta memilih pakaian yang serbaguna agar cocok untuk berbagai acara.
- Tentukan Color Palette
Warna palette sangat penting dalam membangun capsule wardrobe. Fokus utama adalah warna dasar, seperti hitam; putih; biru tua; cokelat; atau krem.
Warna netral seperti putih atau abu-abu cocok untuk gaya minimalis namun tetap elegan. Sementara warna lembut seperti cokelat atau warna terang dapat menjadi pilihan pendukung untuk menonjolkan pakaian.
- Pilih Pakaian yang Diinginkan
Saat memilih pakaian, penting untuk memeprtimbangkan gaya hidup dan kebutuhan kamu. Pilih beberapa pasang celana dan rok yang sesuai, tambahkan atasan seperti blus, kaos dan sweater, serta luaran seperti jaket dan gaun untuk acara khusus. Sesuaikan jumlahnya dengan kebutuhanmu.
Aksesoris seperti kacamata, tas, syal dan ikat pinggang juga bisa dimasukkan dalam koleksimu. Untuk sepatu, pilihlah warna netral seperti putih agar mduah dipadukan dengan berbagai outfit.
- Buat 10 Pakaian Sehari-Hari
Rencanakan 10 atau lebih set pakaian sehari-hari yang disimpan di dalam lemari. Ini membantu menghindari kebingungan saat ingin beraktivitas. Jika terasa berat, cukup merencanakan pakaian untuk esok hari sehari sebelumnya.
Ayo kita mulai menjadi orang pecinta lingkungan yang fashionable !
Penulis : Tim Voxnews